Posted by : Alya Starleta Monday 7 January 2019

Semburat kepedihan itu masih membekas diwajahmu. Sudah bertahun-tahun. tak jua hilang. Justru kerut wajahmu makin menunjukkan kepedihanmu. Sungguh aku tak ingin kau menyimpan derita itu sendirian. Ku ingin meringankan bebanmu. tapi kenapa kau tak mau membaginya denganku.
“Aku ini siapa?”
Aku tak begitu tau latar belakangmu.. namun ku merasakan kepedihan yang tak pernah mau kau ungkapkan. Ku panggil dirimu yank ti. Sebagian temanku mengira ku memanggil pacarku.. tapi, itulah panggilan kesayanganku untukmu. Nenek tua yang tinggal sebatangkara dengan rumah yang besar, harta yang banyak tapi tak ku lihat sedikit celah untuk sinar kebahagiaaan. Ku hannya melihat butir-butir Kristal yang meleleh diantara kedua kelopak mata mu.
Aku bukan anakmu, bukan cucumu, bukan pula sanak saudaramu. Namun aku bisa merasakan kesepian dan kedukaan yang terpancar dari matamu. Aku bisa mengerti mengapa kau begitu ingin menyimpan kedukaan itu sendiri..hanya takut “dikasihani” terlalu gengsi untuk ucapkan kata “ma’af” hingga sang anakpun tak mau lagi mengunjungimu meski hanya sekedar menayakan kesehatanmu,atau bahkan kebutuhanmu.
Garis kepedihan itu telah menggurat duka yang amt dalam. Airmatakupun ikut berlinang.. meski kau mencoba menceritakan cerita lucu. Namun kurasa begitu menyedihkan.

R.E.N.I
18/12/2011

Leave a Reply

Subscribe to Posts | Subscribe to Comments

- Copyright © Hikaru's Blog - Blogger Templates - Powered by Blogger - Designed by Johanes Djogan -