Showing posts with label Ceritaku. Show all posts
Now I know
Terlepas apakah posisi yang kumiliki sekarang apakah sesuai dengan jurusanku atau tidak, aku merasa tidak cocok dengan pekerjaan ini. Dari kecil aku lebih senang berkutat dengan komputer atau angka daripada dengan manusia. Aku merasa sulit untuk memberikan intruksi kepada teman-teman. Apalagi bila mereka memiliki argumen untuk menolaknya dan argumen itu sangat masuk akal. Aku bukan tipikal orang yang suka berdebat. Ketika oranglain tak bisa menerima masukan atau argumenku, ya sudah. Aku tak memaksa dan aku tak berusaha membuat mereka paham dengan apa yang kupikirkan.
Karena menurutku perbedaan pendapat itu wajar. Jadi kenapa mesti ada yang salah dan benar? Kita manusia memiliki cerita masing-masing. Bila pandangan kita sama ya alhamdulillah, bila tidak, yasudah pasti ada alasan dibalik itu semua. Kita tak pernah tahu apa yang dialami orang lain selain orang lain itu bercerita kan? yaa begitulah hidup. Lalu kenapa mesti membenarkan pendapat kita dan menganggap pendapat lain salah?
PILIH MANA? GURU / KARYAWAN SWASTA / ENTERPREUNER
Pernah nggak sih kamu ngerasa dunia ini nggak adil? Ngerasa hidupmu apess terus, nggak ada yang bener. Apa yang kamu pingin nggak ada yang tercapai padahal kamu udah usaha. Planing yang kamu susun rapi jadi amburadul karna variabel tak terduga. Lalu kamu lihat orang lain lancar bener usahanya. Bisa dapetin apa yang mereka mau dengan mudah. Yah, lagi-lagi umput tetangga emang terlihat lebih hijau gaes. Buat kamu yang lagi ngerasa kayak gini. Tenang kamu nggak sendirian. Jadi ayo kita nangis bareng sob :") T_T
Eitss,, tapi bukan itu inti dari postingan ini. Nangis boleh tapi jangan keterusan yaa. Kasian air matamu bisa habis :")
Sebelum ngejudge bahwa dunia itu nggak adil, yuk koreksi diri dulu. Pernah kepikiran nggak, mungkin apa yang kita dapatkan sekarang adalah balasan dari kelakuan kita di masa lalu. Mungkin kita pernah berbuat dzalim sama seseorang tanpa kita sadari atau malah kita jahat sama Allah. Nggak sholat tepat waktu misalnya, atau ngga memberi zakat. Jangan sampai kita hanya berfokus pada apa yang kita dapatkan, kemudian lupa dengan apa yang harus kita lakukan / berikan. :"
Bisa jadi masalah yang kita hadapi sekarang adalah balasan dari kelakuan kita di masa lalu
Jangan Lupa Bersyukur
Ceritanyaa adikku yg masih sd minta bantan buat bikin puisi sederhana, akhirnya inilahhh hasilnyaa ^=^
Mentari telah terbit
Menyapa kami para murid
Yang tengah belajar sepenuh hati
Merakit mimpi untuk kami raih
Rintangan demi rintangan kami lalui
Namun tiada menjadi hambatan bagi kami
Untuk melangkahkan kaki kecil kami
Menuju jenjang yang lebih tinggi
Usaha usaha usaha
Doa doa doa
Tak henti kami melakukan keduanya
Demi membanggakan orang tua
Dan torehkan senyum di wajah mereka
Tak lupa membanggakan pahlawan kami
Pahlawan tanpa tanda jasa
Yang tiada henti membimbing kami
Agar kami mampu bersiap
Terbang perlahan menjemput mimpi
Sajak Murid
Dunia kerja tidak sesimpel dunia sekolah atau perkuliahan. Persoalan di dunia kerja lebih rumit dan pelik di luar apa yg kupikirkan.
Jadi kangen masa kuliah dan sekolah. Ketika kita hanya perlu menjawab soal" yg disodorkan. Memang benar ketika kuliah kita dilatih menghadapi persoalan dg melalui tugas atau fgd. Tp dunia kerja tak sesimpel itu. Ketika terjun di lapangan trnyata sgt berbeda dg teori. Jawaban yg harusnya menjadi solusi menurut pola pikir orang yg paham teori trnyata malah menjadi masalah bagi orang lapangan.
Ahhh aku pasti bisa .
Realita Dunia Kerja
Saat Allah menghendaki kebaikan pada kita, maka tak ada yang dapat menghalangi
Sebaliknya, saat Allah ingin menguji kita dengan sesuatu maka tak ada yang mampu membantu
Seringkali masalah terasa berat jika kita tak berpasrah dengan takdirNya
Sebaliknya, masalah seberat apapun dengan KEIKHLASAN, akan terasa ringan.
Seperti mentari yang ikhlas mencurahkan sinarnya setiap hari
Seperti rembulan yang taat menerangi pekatnya malam
Seperti seorang ibu yang redha melahirkan, membesarkan juga mendidik putra putrinya
Ikhlas bukan berarti diam, tapi bergerak dengan keyakinan,
Berjuang dengan kesungguhan, namun menyerahkan semua hasil pada Dia yang Maha Kuasa.
Karena Dia yang paling tahu takdir terbaik untuk dunia akhirat kita.
Semoga kita tergolong orang yang ikhlas menerima semua takdir dari Nya
Ikhlas
Nanti stress dong? Ya nggak gitu juga . . Jangan cuma dipendem terus kabur dari masalah dong. Hadapin tuh masalah tanpa mengeluh. Coba deh setiap mau ngeluh, kita inget" hal positif apa yg kita dapet setelah nyelesai-in apa yg ada di depan kita. Lalu jangan lupa doa sama Allah supaya diberi kemudahan.
Ngeluh ~~
Selamat tinggal,Sahabatku
Ingin mengucap namun bibir membisu
Ingin menangis namun air mata telah surut
Diriku hanya bisa mematung
Memutar memori indah yang telah berlalu
Tersenyum seakan menjadi hal yang semu
Ketika aku tak bisa lagi bertemu dengan mu
Ketika tak bisa lagi melihat senyummu Ketika tak bisa lagi mendengar gelak tawamu
Ketika tak bisa lagi melakukan hal konyol bersamamu
Penyesalan itu seakan menjadi sebilah pisau tajam
Yang menusuk hatiku terdalam
Mengoyak hatiku
Lalu menenggelamkanku
Ke dalam jurang penyesalan terdalam
Andai aku tahu hari itu hari terakhirmu
Sungguh aku ingin memelukmu
Sungguh aku ingin bersenda gurau denganmu
Sungguh aku ingin membuatmu tertawa
Sungguh aku ingin bersandar di pundakmu
Ingin aku menemanimu lebih lama
Namun, takdir yang telah tergaris
Tak akan pernah bisa kita tepis
Kini hanya senandung doa yang bisa kuberikan untukmu
Ijinkan aku terus mengenangmu
Karna kau adalah sahabatku
Selamat tinggal, sahabatku
Selamat Tinggal Sahabat
Kulirik dedaunan itu
Berguguran dg anggun
Daun itu tidak mengaduh
Tidak pula mengeluh
Daun itu bersenandung
Menari dan menyanyi dg riuh
Membuatku terpaku
Dan termenung
Berguguran tnp tangis
Mereka tau ini bukan akhir
Ini adalah sebuah awal baru
Utk mnjd berguna bagi yang lain
Daun
Kini aku sedang menerka sebenarnya apa yang benar-benar aku inginkan. Sebenarnya apa yang benar" aku sukai? Apa passionku? Apa kelebihanku?
Nothing.
Kata itu terbesit dalam pikiranku.
C'mon. Aku sudah bukan anak berumur 10 tahun. Bahkan anak sd bila ditanya ttg mimpi,kelebihan mereka menjawab dengan percaya diri. Selemah itukah? Aku ingin lebih berani. Menatap lurus kedepan. Merancang rencana perubahan agar bisa menjadi pribadi yang lebih baik. Impianku tak begitu muluk. Aku hanya ingin berguna bagi orang" sekitarku.
Impian?
Late post , nggak sengaja nemuin coretan ini di laptop :')
Dulu, waktu aku masih kecil sering banget ngebayangin gimana rasanya jadi anak SMA. Karna di tipi" kebanyakan sinetron backgroundnya anak SMA. Lalu terbesit pertanyaan, apakah masa SMA ku juga bakal jadi momen yg indah kayak di tipi" atau flat flat aja? Hehee . .
Dan waktu terus berlalu akhirnyaa sekarang aku sudah resmi jadi anak SMA. :D
Jadi inget waktu lagi galau" nya milih sma. Waktu itu aku di hadapkan dua pilihan. Masuk ke SMA negeri favorit nomer 3 (wktu itu) di kota Solo. Atau masuk ke SMA deket rumah. Ortu sebenenya ngebet bgt supaya aku masuk ke SMA solo. Tapi entah kenapa aku sama sekali nggak punya bayangan untuk masuk kesana. Karna denger" dari temen katanya disitu muridnya glamour", hits" dsb. Sebenernya selain masalah biaya, aku juga merasa minder waktu itu untuk bersekolah disana. Akhirnya kuputuskan untuk masuk sma deket rumah.
Dan setelah 3 tahun bersekolah disini. Aku merasa sangat bersyukur :")
Bertemu dengan banyak sahabat yang luar biasa. Dari mereka aku belajar banyak hal. Dari mereka aku berlatih untuk keluar dari zona nyamanku(walau sulit :')) Dari mereka aku belajar ttg ketulusan, rasa syukur, dan ***a. XD
Yappp untuk pertama kalinya dalam hidupku aku mengagumi seorang teman. Darinya pun aku juga belajar banyak hal terutama masalah komputer (hal yg sangat aku sukai)
Tak terasa sudah 2 tahun kita menghabiskan waktu bersama. Kuharap kalian tidak akan melupakanku. Biarlah kenangan" ini terus ada dan menjadi pemicu kesuksesan kita kelak.
See you on top
ANCURSMANRA :* I LOVE YOU, GUYS
Momen
Ngajar Jadi Guru TK? Siapa Takut?
Menyapa mimpi calon pemimpin bangsa
Jikalau ada setitik hitam dalam jalannya..,
Bukan noktah tanpa makna…,
Lebih dari penggembleng nyata
Jikalau asa memudar.., bukan berarti sirna
Namun hanya sejenak istirahatkan rasa
Bukan egoisme, namun negosiasi dalam isme
Melepaskan dahaga idealisme
Tak ada semburat menyerah, hanya sinar kemenangan
Tertata rapi ditiap pribadi anak ibu pertiwi
Bukan simbolik kekalahan, namun bendera kemenangan
Karena tiada mimpi sia-sia, temaram dalam kelam kesunyian
Namun secercah asa kan mampu membalikan kehidupan
Merubah impian menjadi harapan
Wujudkan harapan menjadi kenyataan
Sang Pejuang Ilmu
“Aku ini siapa?”
Aku tak begitu tau latar belakangmu.. namun ku merasakan kepedihan yang tak pernah mau kau ungkapkan. Ku panggil dirimu yank ti. Sebagian temanku mengira ku memanggil pacarku.. tapi, itulah panggilan kesayanganku untukmu. Nenek tua yang tinggal sebatangkara dengan rumah yang besar, harta yang banyak tapi tak ku lihat sedikit celah untuk sinar kebahagiaaan. Ku hannya melihat butir-butir Kristal yang meleleh diantara kedua kelopak mata mu.
Aku bukan anakmu, bukan cucumu, bukan pula sanak saudaramu. Namun aku bisa merasakan kesepian dan kedukaan yang terpancar dari matamu. Aku bisa mengerti mengapa kau begitu ingin menyimpan kedukaan itu sendiri..hanya takut “dikasihani” terlalu gengsi untuk ucapkan kata “ma’af” hingga sang anakpun tak mau lagi mengunjungimu meski hanya sekedar menayakan kesehatanmu,atau bahkan kebutuhanmu.
Garis kepedihan itu telah menggurat duka yang amt dalam. Airmatakupun ikut berlinang.. meski kau mencoba menceritakan cerita lucu. Namun kurasa begitu menyedihkan.
R.E.N.I
18/12/2011
Sang Nenek
Afraid ?
hari pertama, “Hari pertamaaaa ayooo SEMANGAT!!! SEMANGATTT!!!!
hari ke dua, “SEMANGAT!! Maju Terus Pantang Mundur!
hari ke tiga, “it’s okeyy, bekerja emang melelahkan. But, it’s okeyy”
Hari ke empat, “we must be strong!!!”
hari ke lima, “omooo kami udah gak kuattttt,,, kaki kami mulai pegalll sekali rasanyaa.”
Hari ke enam, “mari selesaikan ini secepat mungkin....”
Kisah Pengalaman Pertamaku Bekerja (part 2)
Kisah Pengalaman Pertamaku Bekerja (part 1)
Air masih terus mengalir hingga ke muara
Aku berjalan merangkak di tengah remangnya kehidupan
Sejenak ku berpikir
Sejenak melodi tetesan air memanggilku
Kubasuh jiwaku yang gersang
Bisikan Malam
Waktu terus berlalu, dan hidup terus berlanjut
Masih seperti inilah hidupku
Menggigil di tengah panasnya kehidupan
Gemetar takut tuk bergerak
Tertatih takut tuk berjalan
Lidah ini masih juga kelu untuk berucap
Bibir ini bahkan lupa bagaimana utk tertawa
Mungkin terbiasa dengan kemuraman
Atau mulai pasrah dan kalah dengan keadaan
Air mata bahkan takut untuk menetes
Karna airmata tanda akan jiwa yang rapuh
Hati ini seakan berkarat
Dan bibir ini lagi-lagi bersenandung pilu
Tak tahu sampai kapan
Jalan tejal ini akan kutapaki
Bermimpi hanyalah sebuah angan
Yang hanya ada dalam bayang
Karna hidup ini hanya sebuah melodi airmata
#puisi
Melodi Air Mata
![]() |
Unforgettable |