Showing posts with label Ceritaku. Show all posts

Disini aku belajar banyak. Dan menemukan karakterku yang sebelumnya tak kusadari. 
Aku belajar, bahwa tak semua perintah atasan harus kita setujui. Jangan lupa kita hidup di jaman demokrasi. Kita boleh kok menyampaikan pendapat, kita tak pernah tau pendapat kita yang mana yg bisa dijadikan solusi. So, keluarkan pendapatmu sebanyak-banyaknya. Tak perlu khawatir bila pendapat kita tak digubris. Yang penting kita mengeluarkan pendapat. Yang menunjukkan bahwa kamu juga punya prinsip. Tidak hanya mengikuti arus yang entah dimana akan bermuara. 
Semua ada pada kendali mu. Lagi-lagi jangan batasi dirimu. Membatasi diri sama saja membatasi perubahan utk jadi lebih baik. Cobalah berpikiran terbuka. Jangan tahan hatimu. Dengarkan hatimu. Biarkan ia bersuara dg leluasa. Kamu tak boleh memenjarakan diri hanya karna kamu tak memiliki kepercayaan diri dan tak yakin dg pendapatmu. 
Jaga perkataanmu. Apa yang kamu ucapkan bisa menjadi dua hal. Pertama sebagai obat penyembuh dan kedua sebagai racun pembunuh. Jangan sampai apa yang kamu ucapkan bisa menjadi racun yang membunuh ketenangan. Atau menjadi virus yang menyebarkan isu tak benar. Apapun info yang kamu dapat, saring dulu baru sharing. 
Lakukan semua pekerjaan mu dg sepenuh hati, ikhlas dan ingat Allah. Ingat, semua yg kamu lakukan akan dipertanggungjawabkan kelak. Menjadi karyawan yg tidak amanah bukan hal baik yang bs dipelihara. Lakukan yg terbaik dan jadilah karyawan yg amanah.
Jangan mudah percaya. Apa yang dikatakan oleh satu orang belum tentu itu benar. Terkadang orang lain hanya menyampaikan info dari apa yang dilihat dg sebelah mata. Berita yang sama berdasarkan kacamata orang lain mungkin beda lagi. Pintar" memilah mana yang bisa dipercaya dan mana yang tidak. 

Now I know

Posted by : Alya Starleta
Sunday, 14 June 2020
0 Comments
Sejujurnya, dari kecil aku tak pernah memiliki angan untuk menjadi karyawan swasta/kantoran. Bagiku, menjadi karyawan sangat membosankan dan penuh tekanan. Entah tekanan dari atasan, bawahan maupun rekan kerja. Oleh karena itu, aku benar-benar tidak memiliki keinginan untuk menjadi karyawan kantor. Namun angan hanyalah angan. Manusia bisa berencana, Allah yang memutuskan. Dan disinilah aku.
Terlepas apakah posisi yang kumiliki sekarang apakah sesuai dengan jurusanku atau tidak, aku merasa tidak cocok dengan pekerjaan ini. Dari kecil aku lebih senang berkutat dengan komputer atau angka daripada dengan manusia. Aku merasa sulit untuk memberikan intruksi kepada teman-teman. Apalagi bila mereka memiliki argumen untuk menolaknya dan argumen itu sangat masuk akal. Aku bukan tipikal orang yang suka berdebat. Ketika oranglain tak bisa menerima masukan atau argumenku, ya sudah. Aku tak memaksa dan aku tak berusaha membuat mereka paham dengan apa yang kupikirkan.
Karena menurutku perbedaan pendapat itu wajar. Jadi kenapa mesti ada yang salah dan benar? Kita manusia memiliki cerita masing-masing. Bila pandangan kita sama ya alhamdulillah, bila tidak, yasudah pasti ada alasan dibalik itu semua. Kita tak pernah tahu apa yang dialami orang lain selain orang lain itu bercerita kan? yaa begitulah hidup. Lalu kenapa mesti membenarkan pendapat kita dan menganggap pendapat lain salah?

PILIH MANA? GURU / KARYAWAN SWASTA / ENTERPREUNER

Posted by : Alya Starleta
Tuesday, 26 May 2020
0 Comments


 

Pernah nggak sih kamu ngerasa dunia ini nggak adil? Ngerasa hidupmu apess terus, nggak ada yang bener. Apa yang kamu pingin  nggak ada yang tercapai padahal kamu udah usaha. Planing yang kamu susun rapi jadi amburadul karna variabel tak terduga. Lalu kamu lihat orang lain lancar bener usahanya. Bisa dapetin apa yang mereka mau dengan mudah. Yah, lagi-lagi umput tetangga emang terlihat lebih hijau gaes. Buat kamu yang lagi ngerasa kayak gini. Tenang kamu nggak sendirian. Jadi ayo kita nangis bareng sob :") T_T
Eitss,, tapi bukan itu inti dari postingan ini. Nangis boleh tapi jangan keterusan yaa. Kasian air matamu bisa habis :")
Sebelum ngejudge bahwa dunia itu nggak adil, yuk koreksi diri dulu. Pernah kepikiran nggak, mungkin apa yang kita dapatkan sekarang adalah balasan dari kelakuan kita di masa lalu. Mungkin kita pernah berbuat dzalim sama seseorang tanpa kita sadari atau malah kita jahat sama Allah. Nggak sholat tepat waktu misalnya, atau ngga memberi zakat. Jangan sampai kita hanya berfokus pada apa yang kita dapatkan, kemudian lupa dengan apa yang harus kita lakukan / berikan. :"

Bisa jadi masalah yang kita hadapi sekarang adalah balasan dari kelakuan kita di masa lalu

Yuk intropeksi diri dan lebih belajar bersyukur lagi. :)

Jangan Lupa Bersyukur

Posted by : Alya Starleta
Sunday, 26 April 2020
0 Comments

Ceritanyaa adikku yg masih sd minta bantan buat bikin puisi sederhana, akhirnya inilahhh hasilnyaa ^=^


Mentari telah terbit
Menyapa kami para murid
Yang tengah belajar sepenuh hati
Merakit mimpi untuk kami raih


Rintangan demi rintangan kami lalui
Namun tiada menjadi hambatan bagi kami
Untuk melangkahkan kaki kecil kami
Menuju jenjang yang lebih tinggi


Usaha usaha usaha
Doa doa doa
Tak henti kami melakukan keduanya
Demi membanggakan orang tua
Dan torehkan senyum di wajah mereka


Tak lupa membanggakan pahlawan kami
Pahlawan tanpa tanda jasa
Yang tiada henti membimbing kami
Agar kami mampu bersiap
Terbang perlahan menjemput mimpi

Sajak Murid

Posted by : Alya Starleta
Wednesday, 29 January 2020
0 Comments
Sudah hampir 1 bulan aku bekerja.
Dunia kerja tidak sesimpel dunia sekolah atau perkuliahan. Persoalan di dunia kerja lebih rumit dan pelik di luar apa yg kupikirkan.
Jadi kangen masa kuliah dan sekolah. Ketika kita hanya perlu menjawab soal" yg disodorkan. Memang benar ketika kuliah kita dilatih menghadapi persoalan dg melalui tugas atau fgd. Tp dunia kerja tak sesimpel itu. Ketika terjun di lapangan trnyata sgt berbeda dg teori. Jawaban yg harusnya menjadi solusi menurut pola pikir orang yg paham teori trnyata malah menjadi masalah bagi orang lapangan.
Ahhh aku pasti bisa .

realita kerja membuatku tersadar bahwa komunikasi adalah hal pokok yang harus bisa kita kuasai. Padahal komunikasi adalah salah satu kelemahan ku
ahhh rasanya sulit sekali keluar dari zona nyaman ini.
ibarat kepompong , apakah aku bisa keluar dan menjadi kupu-kupu dan terbang?
atau justru menjadi kupu-kupu yang cacat dan mati dari dalam?

Tak ada seorangpun yang bisa kupercaya
Bahkan aku sulit mempercayai diriku sendiri.
hanya Allah SWT . . .


Realita Dunia Kerja

Posted by : Alya Starleta 0 Comments

Saat Allah menghendaki kebaikan pada kita, maka tak ada yang dapat menghalangi

Sebaliknya, saat Allah ingin menguji kita dengan sesuatu maka tak ada yang mampu membantu

Seringkali masalah terasa berat jika kita tak berpasrah dengan takdirNya

Sebaliknya, masalah seberat apapun dengan KEIKHLASAN, akan terasa ringan.

Seperti mentari yang ikhlas mencurahkan sinarnya setiap hari

Seperti rembulan yang taat menerangi pekatnya malam

Seperti seorang ibu yang redha melahirkan, membesarkan juga mendidik putra putrinya

Ikhlas bukan berarti diam, tapi bergerak dengan keyakinan,
Berjuang dengan kesungguhan, namun menyerahkan semua hasil pada Dia yang Maha Kuasa.

Karena Dia yang paling tahu takdir terbaik untuk dunia akhirat kita.

Semoga kita tergolong orang yang ikhlas menerima semua takdir dari Nya

Ikhlas

Posted by : Alya Starleta
Tuesday, 22 October 2019
0 Comments
Memang, manusia tak pernah merasa cukup akan segala nikmat yang telah Allah berikan. Entah akan sebanyak apa keluh kesah terus muncul dalam setiap langkah kaki kita. Tugas banyak? Ngeluh, pengen cepet-cepet semester akhir dan lanjut skripsi. Judul proposal skripsi nggak di acc? Ngeluh, pengen cepet dapet dosbing.  Dapet dosbing killer? Ngeluh, pengen cepet sidang. Dapet revisi setelah sidang? Ngeluh, pengen cepet wisuda. Belum dapet kerja setelah wisuda? Ngeluh, pengen dapet kerja. Tugas di tempat kerja menumpuk? Ngeluh juga, pengen cepet nikah biar bisa ada tempat sandaran. And Never ending. . .  Endless. . Mengeluh tiada akhir. . terus seperti itu. .
Terus gimana caranya supaya nggak ngeluh? Gampang sih, sabar aja.   Diem, dipendem dalam hati.
Nanti stress dong? Ya nggak gitu juga . . Jangan cuma dipendem terus kabur dari masalah dong. Hadapin tuh masalah tanpa mengeluh. Coba deh setiap mau ngeluh, kita inget" hal positif apa yg kita dapet setelah nyelesai-in apa yg ada di depan kita. Lalu jangan lupa doa sama Allah supaya diberi kemudahan.
Btw, sebenernya, post ini mau aku jadiin tempat ngeluh karna galau mendekati hari H wisuda dan belum dapat kerjaan. Tapi karna tiba-tiba inget ngga boleh ngeluh lagi, akhirnya malah jadilah post amburadul kayak gini xD sankyu sudah mau membaca celotehan tak berfaedahku ini ^=^
Ingat untuk selalu bersyukur dan jangan mengeluh ya ! Apapun yang sedang kamu perjuangkan, tetap semangat dan pantang menyerah! Yakinlah Allah akan memberikan yang terbaik untukmu :)

4 Oktober 2019
Aulia Maya Nur Lita

Ngeluh ~~

Posted by : Alya Starleta
Friday, 4 October 2019
0 Comments

Selamat tinggal,Sahabatku

Ingin mengucap namun bibir membisu
Ingin menangis namun air mata telah surut
Diriku hanya bisa mematung
Memutar memori indah yang telah berlalu

Tersenyum seakan menjadi hal yang semu
Ketika aku tak bisa lagi bertemu dengan mu
Ketika tak bisa lagi melihat senyummu Ketika tak bisa lagi mendengar gelak tawamu

Ketika tak bisa lagi melakukan hal konyol bersamamu

Penyesalan itu seakan menjadi sebilah pisau tajam
Yang menusuk hatiku terdalam
Mengoyak hatiku
Lalu menenggelamkanku
Ke dalam jurang penyesalan terdalam

Andai aku tahu hari itu hari terakhirmu
Sungguh aku ingin memelukmu
Sungguh aku ingin bersenda gurau denganmu
Sungguh aku ingin membuatmu tertawa
Sungguh aku ingin bersandar di pundakmu
Ingin aku menemanimu lebih lama

Namun, takdir yang telah tergaris
Tak akan pernah bisa kita tepis

Kini hanya senandung doa yang bisa kuberikan untukmu
Ijinkan aku terus mengenangmu
Karna kau adalah sahabatku
Selamat tinggal, sahabatku

Selamat Tinggal Sahabat

Posted by : Alya Starleta
Friday, 27 September 2019
0 Comments

Kulirik dedaunan itu
Berguguran dg anggun
Daun itu tidak mengaduh
Tidak pula mengeluh

Daun itu bersenandung
Menari dan menyanyi dg riuh
Membuatku terpaku
Dan termenung

Berguguran tnp tangis
Mereka tau ini bukan akhir
Ini adalah sebuah awal baru
Utk mnjd berguna bagi yang lain

Daun

Posted by : Alya Starleta 0 Comments
Impian. Entah sejak kapan aku buta dg impianku. Aku merasa jiwa pemimpiku sudah mati entah sejak kapan. Rasanya hampa. Mungkin ini yang dinamai 'mati rasa'. Ahh sudahlah. Tak perlu mencaritau apa yg ku rasa.
Kini aku sedang menerka sebenarnya apa yang benar-benar aku inginkan. Sebenarnya apa yang benar" aku sukai? Apa passionku? Apa kelebihanku?
Nothing.
Kata itu terbesit dalam pikiranku.
C'mon. Aku sudah bukan anak berumur 10 tahun. Bahkan anak sd bila ditanya ttg mimpi,kelebihan mereka menjawab dengan percaya diri. Selemah itukah? Aku ingin lebih berani. Menatap lurus kedepan. Merancang rencana perubahan agar bisa menjadi pribadi yang lebih baik. Impianku tak begitu muluk. Aku hanya ingin berguna bagi orang" sekitarku.
27 September 2019

Impian?

Posted by : Alya Starleta 0 Comments

Late post , nggak sengaja nemuin coretan ini di laptop :')

Dulu, waktu aku masih kecil sering banget ngebayangin gimana rasanya jadi anak SMA. Karna di tipi" kebanyakan sinetron backgroundnya anak SMA. Lalu terbesit pertanyaan, apakah masa SMA ku juga bakal jadi momen yg indah kayak di tipi" atau flat flat aja? Hehee . .

Dan waktu terus berlalu akhirnyaa sekarang aku sudah resmi jadi anak SMA. :D
Jadi inget waktu lagi galau" nya milih sma. Waktu itu aku di hadapkan dua pilihan. Masuk ke SMA negeri favorit nomer 3 (wktu itu) di kota Solo. Atau masuk ke SMA deket rumah. Ortu sebenenya ngebet bgt supaya aku masuk ke SMA solo. Tapi entah kenapa aku sama sekali nggak punya bayangan untuk masuk kesana. Karna denger" dari temen katanya disitu muridnya glamour", hits" dsb. Sebenernya selain masalah biaya, aku juga merasa minder waktu itu untuk bersekolah disana. Akhirnya kuputuskan untuk masuk sma deket rumah.

Dan setelah 3 tahun bersekolah disini. Aku merasa sangat bersyukur :")
Bertemu dengan banyak sahabat yang luar biasa. Dari mereka aku belajar banyak hal. Dari mereka aku berlatih untuk keluar dari zona nyamanku(walau sulit :')) Dari mereka aku belajar ttg ketulusan, rasa syukur, dan ***a. XD
Yappp untuk pertama kalinya dalam hidupku aku mengagumi seorang teman. Darinya pun aku juga belajar banyak hal terutama masalah komputer (hal yg sangat aku sukai)

Tak terasa sudah 2 tahun kita menghabiskan waktu bersama. Kuharap kalian tidak akan melupakanku. Biarlah kenangan" ini terus ada dan menjadi pemicu kesuksesan kita kelak.
See you on top
ANCURSMANRA :* I LOVE YOU, GUYS

Momen

Posted by : Alya Starleta
Saturday, 21 September 2019
0 Comments
Aku masih ingat dulu aku mempunyai cita-cita menjadi guru. Hingga waktu kelas 5 SD guruku memintaku untuk praktek sebagai guru di depan kelas. Sejak itu, aku mantap ingin menjadi guru kelak ketika aku dewasa. Menjadi guru menurutku sangatlah hebat. Apalagi guru TK. Mungkin banyak orang yang tidak menyadari betapa hebatnya para  guru TK. dari merekalah kita pertama kali belajar mengenal huruf, angka, nama benda, nama hewan, dan berbagai nama yang ada di seluruh jagat raya. Hebat bukan? Yang membuatku semakin terkagum-kagum dengan guru TK adalah ketika mereka mengajak para murid TK untuk menghafal ayat-ayat suci al-quran. Tidak hanya dikenalkan dengan huruf alfabet tapi mereka juga mengenalkan pada anak-anak huruf arab. kebayang nggak sih berapa banyak pahala yang akan mengalir untuk para guru tk ketika ilmu yang mereka salurkan diterapkan oleh para murid :)

Ngajar Jadi Guru TK? Siapa Takut?

Posted by : Alya Starleta
Monday, 1 July 2019
0 Comments
Sinar baru dari timur menyeka peluh perjuangan
Menyapa mimpi calon pemimpin bangsa
Jikalau ada setitik hitam dalam jalannya..,
Bukan noktah tanpa makna…,
Lebih dari penggembleng nyata

Jikalau asa memudar.., bukan berarti sirna
Namun hanya sejenak istirahatkan rasa
Bukan egoisme, namun negosiasi dalam isme
Melepaskan dahaga idealisme

Tak ada semburat menyerah, hanya sinar kemenangan
Tertata rapi ditiap pribadi anak ibu pertiwi
Bukan simbolik kekalahan, namun bendera kemenangan
Karena tiada mimpi sia-sia, temaram dalam kelam kesunyian
Namun secercah asa kan mampu membalikan kehidupan
Merubah impian menjadi harapan
Wujudkan harapan menjadi kenyataan

R.E.N.I
19/12/2011

Sang Pejuang Ilmu

Posted by : Alya Starleta
Monday, 7 January 2019
0 Comments
Semburat kepedihan itu masih membekas diwajahmu. Sudah bertahun-tahun. tak jua hilang. Justru kerut wajahmu makin menunjukkan kepedihanmu. Sungguh aku tak ingin kau menyimpan derita itu sendirian. Ku ingin meringankan bebanmu. tapi kenapa kau tak mau membaginya denganku.
“Aku ini siapa?”
Aku tak begitu tau latar belakangmu.. namun ku merasakan kepedihan yang tak pernah mau kau ungkapkan. Ku panggil dirimu yank ti. Sebagian temanku mengira ku memanggil pacarku.. tapi, itulah panggilan kesayanganku untukmu. Nenek tua yang tinggal sebatangkara dengan rumah yang besar, harta yang banyak tapi tak ku lihat sedikit celah untuk sinar kebahagiaaan. Ku hannya melihat butir-butir Kristal yang meleleh diantara kedua kelopak mata mu.
Aku bukan anakmu, bukan cucumu, bukan pula sanak saudaramu. Namun aku bisa merasakan kesepian dan kedukaan yang terpancar dari matamu. Aku bisa mengerti mengapa kau begitu ingin menyimpan kedukaan itu sendiri..hanya takut “dikasihani” terlalu gengsi untuk ucapkan kata “ma’af” hingga sang anakpun tak mau lagi mengunjungimu meski hanya sekedar menayakan kesehatanmu,atau bahkan kebutuhanmu.
Garis kepedihan itu telah menggurat duka yang amt dalam. Airmatakupun ikut berlinang.. meski kau mencoba menceritakan cerita lucu. Namun kurasa begitu menyedihkan.

R.E.N.I
18/12/2011

Sang Nenek

Posted by : Alya Starleta 0 Comments
Pagi-pagi sekitar pukul 02.15 pagi aku terbangun lantaran kaget mendengar suara ribut dari luar. Seperti orang sedang tawuran. Ramai sekali… Seketika aku langsung teringat si bogel kucing pemberian dari Opik tetanggaku yang masih ada di luar, berharap si bogel baik-baik saja.
Tinggal di pinggir jalan raya yang sering ramai memang berbeda dengan di kampung yang sepi. Sering kali kami mendengar orang mabuk yang bertengkar di tengah malam. Bila sudah seperti itu, rasanya gundah sekaliii, ingin keluar melerai tapi tak berani, diam di kamar pun juga makin khawatir karena takut mereka akan melukai orang lain yang lewat. Tapi kami bisa apa, di rumah hanya ada tiga orang, aku, kakak perempuanku dan nenek. Kami tak memiliki nyali besar untuk keluar rumah untuk menghadapi mereka. Tetangga? tetangga kami adalah deretan ruko, lahan kosong, dan sekolah. Tidak ada yang bisa diharapkan ðŸ˜¦
Sama halnya dengan kejadian pagi ini. Biasanya aku berani menengok keluar melalui jendela sekedar melihat keadaan sekitar. Namun, baru kali ini, hanya sekedar menengok melalui jendela aku merasa sangat takut. Dari suaranya aku tahu mereka tidak sedikit. Suara mereka menakutkan bahkan suara hantu pun kalah menakutkan nya dengan mereka. Benar-benar seperti orang kesetanan yang kehilangan akal. Aku hanya bisa menutup wajah ku dengan selimut sambil membuka FB mencari apakah ada yang posting mengenai kejadian di luar, dan ternyata tidak ada. Jadi kupikir mereka hanya lah sekumpulan orang mabuk, sama seperti malam sebelumnya.
Menit demi menit berlalu, aku mulai merasa ada yang tidak wajar. Ini lebih lama dari yang kukira. Suara gedebuk itu terus berulang. Beberapa diantara mereka menyuruh jalan terus dan beberapa diantara mereka menyuruh untuk berhenti. Aku tak tahu siapa yang mereka suruh dan siapa beberapa orang itu. Karena aku sendiri masih merasa takut untuk menengok meski hanya sekedar dari balik tirai jendela. Alhamdulillah hingga akhirnya beberapa menit kemudian aku mendengar suara patroli polisi. Aku luar biasa beryukur, karena polisi mulai mengkondisikan mereka. Setelah subuhan, ketika aku keluar rumah, betapa kagetnya aku ternyata banyak serpihan kaca dan bebatuan yang ada di jalan. Ada apa gerangan? Langsung kubuka FB dan benar ternyata pagi tadi terjadi insiden pelemparan batu oleh segrombolan orang-orang hilang akal. Mereka melempari setiap mobil dan truk yang lewat. Beberapa bisa lolos, sedangkan beberapa mengalami pecah kaca depan yang parah. Seketika itu aku sangat merasa bersalah karena di waktu kejadian aku tak melaporkannya pada polisi dan aku tak memperingatkan warga net melalui sosmed. ðŸ˜¦
Apa sebenarnya tujuan mereka? Apakah dengan itu mereka merasa kuat? Merasa mereka keren? Merasa hebat? Merasa telah memanfaatkan masa muda mereka dengan “asyik”? Kenapa gak dimanfaatkan saja bakat ‘melayangkan batu’ mereka dengan mengikuti klub kasti misalnya? atau voli? Apa mereka tak malu dengan keluarga mereka? Apa mereka tak malu sama Allah? Sebenarnya dimana pikiran mereka? Apakah mereka sudah lupa bagaimana caranya berpikir dengan benar? Karena terlalu merasa diri mereka bebas untuk melakukan apapun tanpa berpikir?
Entah kenapa orang gila di dunia ini semakin bertambah.
Bahkan rumah kami pernah dimasuki orang mabuk yang kepalanya berdarah-darah sambil menanyakan kepada kami ‘dimana Andre’. Aku masih sangat mengingat kejadian itu, suasana waktu itu cukup mencekam, ditambah turun hujan lebat serta ada suara petir menggelegar. T_T Orang mabuk itu bahkan menjatuhkan barang-barang kami. Beruntung orang itu lekas pergi dari rumah dan tak lama kemudian pihak rumah sakit dekat rumah berani mengambil tindakan dengan memberi suntikan bius pada orang mabuk tersebut.
Untuk kawan-kawan, harap selalu berhati-hati. Kini dunia semakin gila. Banyak hal yang bisa terjadi. Selalu waspada dan jangan lupa selalu berdoa memohon perlindungan dari Allah SWT. Laa haula walaa quwwata illa billah…  

Afraid ?

Posted by : Alya Starleta
Sunday, 9 July 2017
0 Comments
12 Agustus 2016, adalah hari pertama aku dan sahabatku bekerja. Rasanya nervous bangett pertama kali kerja di konter. Dan benar saja, belum sempat aku tanya ini dan itu pada karyawan lama, konter sudah ramai pengunjung, yang ingin membayar pajaklah, pulsa lahh.. kami hanya bisa plonga-plongo bingung mau gimana. Karena saat itu kami belum diajarin bagaimana caranya ngelayani pulsa, pajak dll. Untunglah adik kelasku dan mbak pemilik konter mau membimbing kami dengan sabar. Heheee...

hari pertama, “Hari pertamaaaa ayooo SEMANGAT!!! SEMANGATTT!!!!
hari ke dua, “SEMANGAT!! Maju Terus Pantang Mundur!
hari ke tiga, “it’s okeyy, bekerja emang melelahkan. But, it’s  okeyy”
Hari ke empat, “we must be strong!!!”
hari ke lima, “omooo kami udah gak kuattttt,,, kaki kami mulai pegalll sekali rasanyaa.”
Hari ke enam, “mari selesaikan ini secepat mungkin....”

Kisah Pengalaman Pertamaku Bekerja (part 2)

Posted by : Alya Starleta
Thursday, 24 November 2016
0 Comments
Halo teman-teman,, kali ini aku akan sharing sedikit mengenai pengalaman pertamaku bekerja. Semenjak lulus SMA sebenarnya rencana awalku adalah menunda kuliah dan mencari pengalaman kerja selama satu tahun sembari menunggu tes perguruan tinggi.. namun, karena aku tak  punya keberanian untuk memberitahu ortu dan ortu sepertinya benar-benar ingin agar aku kuliah, aku pun memasuki dunia perkuliahan. J dan sekarang nggak kerasa udah satu tahun aku kuliah :D memasuki semester 3, aku menjalani libur panjang selama satu bulan lebih dikit. Dengan ajakan sahabatku, aku pun mencoba melamar pekerjaan di salah satu conter di Gawok untuk mengisi liburanku. Hitung-hitung kalo diterima aku masih bisa kerja part time di sana. Sebenarnya jaraknya lumayan jauh dari rumahku, sekitar 6-7 km. Tapi, demi meringankan orangtua dan demi pengalaman juga, aku ingin mencoba bekerja di sana. Akhirnya, tepat hari kamis tanggal 11 Agustus 2016 aku dan sahabatku melamar di sana.

Kisah Pengalaman Pertamaku Bekerja (part 1)

Posted by : Alya Starleta 0 Comments

Air masih terus mengalir hingga ke muara
Angin masih terus berhembus tanpa mengenal arah
Laut masih sebiru langit yang cerah
Dan matahari masih setia menerangi bumi yang merenta

Aku berjalan merangkak di tengah remangnya kehidupan
Tak tahu arah ingin menghilang dalam ketidakpastian

Sejenak ku berpikir
Masihkah ada asa dalam hati?
Jika esok tiada lagi jiwa dalam raga
Akankah ada melodi air mata yang tercipta?
Ku termenung di bawah payung biru
Sudahkah hati ini terketuk oleh iman?
Ataukah terkunci oleh nistanya kehidupan?

Sejenak melodi tetesan air memanggilku
Menyadarkanku akan realita hidup

Kubasuh jiwaku yang gersang
Bagai salju turun di musim panas
Sejuk dingin dan tenang yang kurasa
Kulangkahkan kakiku dengan mantap
Tuk mendekatkan diri pada sang Pencipta

Bisikan Malam

Posted by : Alya Starleta
Monday, 8 August 2016
0 Comments

Waktu terus berlalu, dan hidup terus berlanjut
Masih seperti inilah hidupku
Menggigil di tengah panasnya kehidupan
Gemetar takut tuk bergerak
Tertatih takut tuk berjalan

Lidah ini masih juga kelu untuk berucap
Bibir ini bahkan lupa bagaimana utk tertawa
Mungkin terbiasa dengan kemuraman
Atau mulai pasrah dan kalah dengan keadaan

Air mata bahkan takut untuk menetes
Karna airmata tanda akan jiwa yang rapuh
Hati ini seakan berkarat
Dan bibir ini lagi-lagi bersenandung pilu

Tak tahu sampai kapan
Jalan tejal ini akan kutapaki
Bermimpi hanyalah sebuah angan
Yang hanya ada dalam bayang
Karna hidup ini hanya sebuah melodi airmata
#puisi

Melodi Air Mata

Posted by : Alya Starleta
Thursday, 7 July 2016
0 Comments
Unforgettable
Sahabat.. aku masih ingat di saat-saat kita masih bersama dulu.. Tertawa bersama, menangis bersama.. bercanda bersama.. :"D semuanya menyenangkan hingga seakan tak ada kata bosan dalam hidupku setiap kaliaku bersamamu. Kita sudah seperti kakak adik. Tak sedikit orang yang kagum dengan kedekatan kita. Kau bukan hanya sekedar sahabat dalam hidupku. Kau juga adalah penerangku. Tiap kali aku dilanda masalah yang tak bisa kuceritakan padamu. aku selalu teringat akan dirimu dan berpikir apa yang akan kau lakukan jika itu kau. Dan anehnya tiap kali aku berpikir seperti itu aku merasa lebih tenang dan percaya diri bila aku pasti bisa melaluinya dengan baik :)

Teruntuk Sahabat Lamaku

Posted by : Alya Starleta 0 Comments

- Copyright © Hikaru's Blog - Blogger Templates - Powered by Blogger - Designed by Johanes Djogan -