realita dalam semu
kenyataan dalam mimpi
genggam jiwa tiada henti
terpaut kalbu menusuk diri
menapak kaki dalam jalur
kehidupan yang tak pasti
menata mimpi dalam hati
meraih angan tiada henti
lelah raga untuk bergerak
lelah hati untuk merasa
ingin diam di tempat memberi jeda
tapi hati terus menolak
kaki tergerak melangkah maju
untuk gapai sukses tiada akhir
menjemput cahaya dalam gelap
kesuksesan yang terpancar
kenyataan dalam mimpi
genggam jiwa tiada henti
terpaut kalbu menusuk diri
menapak kaki dalam jalur
kehidupan yang tak pasti
menata mimpi dalam hati
meraih angan tiada henti
lelah raga untuk bergerak
lelah hati untuk merasa
ingin diam di tempat memberi jeda
tapi hati terus menolak
kaki tergerak melangkah maju
untuk gapai sukses tiada akhir
menjemput cahaya dalam gelap
kesuksesan yang terpancar
Dream
derai hujan basahi bumi
sunyi menyerang tiada henti
hanya ada melodi air
temani diri dalam sepi
sejenak ku teringat dia
sang pangeran pencuri hati
bayang senyumnya tersungging
melelehkan hati beku ini
namun
tuk apa ku menyimpan
sebuah rasa tak menjamin
tuk apa diungkapkan
sebuah hal tak pasti
kupikir itu hanya sekelebat bayang
menyelip dalam relung hati
meyeruak merengkuh jiwa
namun yang kurasa itu nyata
bukan bayang apalagi fatamorgana
sunyi menyerang tiada henti
hanya ada melodi air
temani diri dalam sepi
sejenak ku teringat dia
sang pangeran pencuri hati
bayang senyumnya tersungging
melelehkan hati beku ini
namun
tuk apa ku menyimpan
sebuah rasa tak menjamin
tuk apa diungkapkan
sebuah hal tak pasti
kupikir itu hanya sekelebat bayang
menyelip dalam relung hati
meyeruak merengkuh jiwa
namun yang kurasa itu nyata
bukan bayang apalagi fatamorgana
Someone?
waktu terus bergulir tiada hambatan
memberi mimpi serta harapan
tuk esok meniti jalan
yang penuh dengan angan
terselip bayang kelabu
dalam benak mengusikku
hancurkan pelangi hidupku
memberi hujan di setiap jalanku
sang malaikat datang menggapai
dekap erat diri ini
bagai panas di musim dingin
terasa hangat hati ini
pelangi pulang tampakkan diri
hujan tak diundang pun pergi
tinggallah sejuta tawa dalam diri
sejukkan jiwa dan hati
memberi mimpi serta harapan
tuk esok meniti jalan
yang penuh dengan angan
terselip bayang kelabu
dalam benak mengusikku
hancurkan pelangi hidupku
memberi hujan di setiap jalanku
sang malaikat datang menggapai
dekap erat diri ini
bagai panas di musim dingin
terasa hangat hati ini
pelangi pulang tampakkan diri
hujan tak diundang pun pergi
tinggallah sejuta tawa dalam diri
sejukkan jiwa dan hati
4U
ini tentang aku
yang kalian lihat
ini tentang aku
yang kalian kenal
aku bukanlah mutiara dalam kerang yang indah
bila aku mutiara, mungkin aku adalah mutiara hitam yang buruk rupa
dan aku bukanlah batu karang yang tetap kokoh kala ombak menerjang
aku hanyalah batu kecil yang mudah terbawa arus dan tenggelam
namun bukan berarti aku adalah selembar kertas
yang mudah dirusak dan mudah dihempaskan oleh angin
ada kalanya...
aku akan menjadi sebuah pilar kokoh dari beberapa pilar
yang mampu menopang sebuah bangunan mewah
bila aku warna
aku bukanlah putih
tapi aku biru
aku bukanlah merah
tapi aku aku abu-abu
aku tak sebaik yang kalian katakan
tapi juga tak seburuk yang kalian pikirkan
terkadang, apa yang kalian lihat bukanlah kebenaran nyata
bukan berarti itu salah
hanya saja kebenaran itu ternoda
oleh puing-puing pemikiran
yang kalian lihat
ini tentang aku
yang kalian kenal
aku bukanlah mutiara dalam kerang yang indah
bila aku mutiara, mungkin aku adalah mutiara hitam yang buruk rupa
dan aku bukanlah batu karang yang tetap kokoh kala ombak menerjang
aku hanyalah batu kecil yang mudah terbawa arus dan tenggelam
namun bukan berarti aku adalah selembar kertas
yang mudah dirusak dan mudah dihempaskan oleh angin
ada kalanya...
aku akan menjadi sebuah pilar kokoh dari beberapa pilar
yang mampu menopang sebuah bangunan mewah
bila aku warna
aku bukanlah putih
tapi aku biru
aku bukanlah merah
tapi aku aku abu-abu
aku tak sebaik yang kalian katakan
tapi juga tak seburuk yang kalian pikirkan
terkadang, apa yang kalian lihat bukanlah kebenaran nyata
bukan berarti itu salah
hanya saja kebenaran itu ternoda
oleh puing-puing pemikiran
Ini Tentang ??
kawan,
berjuta kata kurangkai untukmu
tetesan air mata ini mengalir karenamu
ku ingin merengkuh dirimu
bila Tuhan mengijinkan
kuingin melihat lagi senyuman
yang telah lama hilang dr penglihatan
bila Tuhan mengijinkan
kuingin gapai tangan itu
yang telah membalut luka didadaku
bila Tuhan mengijinkan
kuingin menangis dibahumu
kuingin dengarkan petuahmu
kuingin dengar canda tawamu
bagai salju di musim panas
itu hanyalah harapan fana
yang takkan mungkin kudapatkan
berjuta kata kurangkai untukmu
tetesan air mata ini mengalir karenamu
ku ingin merengkuh dirimu
bila Tuhan mengijinkan
kuingin melihat lagi senyuman
yang telah lama hilang dr penglihatan
bila Tuhan mengijinkan
kuingin gapai tangan itu
yang telah membalut luka didadaku
bila Tuhan mengijinkan
kuingin menangis dibahumu
kuingin dengarkan petuahmu
kuingin dengar canda tawamu
bagai salju di musim panas
itu hanyalah harapan fana
yang takkan mungkin kudapatkan
Kawanku
Ku terbangun dari mimpiku
Di tengah kegundahan malam yang mengusikku
Semburat mendung menerpa langit hatiku
Rintik hujan seakan mewakili perasaanku
Aku termangu di sudut ruang kamarku
Menatap kosong keadaan yang tak tentu
Beribu-ribu pertanyaan menghantam pikiranku
Ya Allah..
Sudahkah aku tunduk padaMu?
Sudahkah aku menjauhi segala perintahMu?
Waktu yang berlalu
Sudahkah kuhabiskan untuk mengejar ridlaMu?
Segera kubasuh wajahku
Dengan sejuknya air wudlu
Tentramkan hati
Sejukkan jiwa
Kuhanya bisa bersimpuh, bersujud dan berdo'a
Memohon ampun kepada Sang Pengampun Dosa
Mendekatkan diri kepadaNya
Ditengah kegundahan malam yang menerpa
A.M.N.L
Di tengah kegundahan malam yang mengusikku
Semburat mendung menerpa langit hatiku
Rintik hujan seakan mewakili perasaanku
Aku termangu di sudut ruang kamarku
Menatap kosong keadaan yang tak tentu
Beribu-ribu pertanyaan menghantam pikiranku
Ya Allah..
Sudahkah aku tunduk padaMu?
Sudahkah aku menjauhi segala perintahMu?
Waktu yang berlalu
Sudahkah kuhabiskan untuk mengejar ridlaMu?
Segera kubasuh wajahku
Dengan sejuknya air wudlu
Tentramkan hati
Sejukkan jiwa
Kuhanya bisa bersimpuh, bersujud dan berdo'a
Memohon ampun kepada Sang Pengampun Dosa
Mendekatkan diri kepadaNya
Ditengah kegundahan malam yang menerpa
A.M.N.L
Rintihan Malam (PUISI)
Ingin mengucap namun bibir membisu
Ingin menangis namun air mata telah surut
Hanyalah senyum simpul
Yang bisa kurajut
Jangan teteskan air mata
Torehkan senyum bahagia
Jangan tinggalkan iba
Dalam hati kami yang gundah
Bagai bunga mekar
Di padang tandus nan gersang
Sebuah harapan besar
Di tengah kerinduan mengekang
Kerinduan kalian kini terbayar
Kerinduan akan tanah suci
Tuk beribadah kepada-Nya
Mendekatkan diri pada Illahi
Isi hati kalian dengan bahagia
Sebagai insan terpilih
Semoga cahaya surga dapat diraih
Senandung do'aku
Takkan pernah putus
Untuk kalian disana
Semoga kita jadi insan lebih baik
Ingin menangis namun air mata telah surut
Hanyalah senyum simpul
Yang bisa kurajut
Jangan teteskan air mata
Torehkan senyum bahagia
Jangan tinggalkan iba
Dalam hati kami yang gundah
Bagai bunga mekar
Di padang tandus nan gersang
Sebuah harapan besar
Di tengah kerinduan mengekang
Kerinduan kalian kini terbayar
Kerinduan akan tanah suci
Tuk beribadah kepada-Nya
Mendekatkan diri pada Illahi
Isi hati kalian dengan bahagia
Sebagai insan terpilih
Semoga cahaya surga dapat diraih
Senandung do'aku
Takkan pernah putus
Untuk kalian disana
Semoga kita jadi insan lebih baik
Untuk Kalian :) (PUISI)
Usia 4 bulan aku diasuh oleh pasangan kakek dan nenek purnawirawan polri. Aku dibesarkan dengan rasa sayang dan penuh perhatian. 22 tahun telah berlalu. Namun aku masih ingat ketika kakek memandikanku, mengajakku belajar sepeda roda tiga, membelikan ku ice cream hingga berhutang pada penjualnya karena memilih es yang mahal, dibelikan mainan dan ketika sekolah terkadang aku diantar, lebih seringnya dijemput. Diberi uang jajan lagi. Aku termanjakan oleh kakekku sama halnya kasih sayang yang lebih dari orang tuaku karena aku anak pertama. Kakekku lebih memanjakanku. Membelikan makanan kesukaanku, mengajariku banyak hal.. seakan waktunya hanya untukku.