Posted by : Alya Starleta Friday, 8 July 2016


BAB I
PENDAHULUAN
1.1  Latar Belakang
Perkembangan ekonomi mengalami peningkatan pesat seiring dengan berkembangnya zaman. Berbagai problematika yang datang seiring dengan berjalannya waktu menuntut manusia untuk terus mengembangkan hal baru. Ekonomi islam merupakan salah satu contohnya, sebuah sistem ekonomi yang berbeda dengan sistem ekonomi kapitalis dan sistem ekonomi sosialis yang mengacu pada hukum islam, dengan dasar utama al-qur’an dan as-sunah.
1.2  Perumusan Masalah
1.      Apakah yang dimaksud ekonomi islam?
2.      Apakah dasar hukum dari ekonomi islam?
3.      Apakah tujuan dari ekonomi islam?


1.3  Tujuan Penulisan
1.      Mengetahui definisi dari ekonomi islam.
2.      Mengetahui prinsip-prinsip ekonomi islam.
3.      Mengetahui tujuan ekonomi islam.



BAB II
PEMBAHASAN
A.    Definisi Ekonomi Islam
Di tengah krisis ekonomi pada tahun 1998, ekonomi islam yang tadinya dianggap sebelah mata telah menjadi sebuah sorotan yang patut diperhitungkan di dunia ekonomi dan menjadi pusat perhatian para ekonom di Indonesia.
Adapun berbagai macam pengertian ekonomi islam menurut berbagai pakar ekonom islami.[1]
-          Menurut Metwally, ekonomi islam merupakan ilmu yang mempelajari perilaku muslim (yang beriman) dalam suatu masyarakat islam yang mengikuti al-qur’an, al-hadits, ijma’, qiyas.
-          Menurut Mannan, ekonomi islam adalah ilmu yang mempelajari masalah-masalah ekonomi masyarakat dalam prespektif islam
-          Menurut Dr. Muhammad bin Abdullah Al Arabi, ekonomi islam adalah kumpulan prinsip-prinsip umum tentang ekonomi yang kita ambil dari al-qur’an , sunnah dan pondasi ekonomi yang kita bangun atas dasar pokok-pokok itu dengan mempertimbangkan kondisi lingkungan dan waktu. [2]
Dari berbagai definisi tersebut dapat disimpulkan bahwa ekonomi islam merupakan suatu ilmu yang mempelajari masalah-masalah ekonomi masyarakat dengan berprinsip pada hukum islam yan[1]g mengacu pada alqur’an, al-hadits, ijma’, qiyas.
Adapun alasan yang menyebabkan berpindahnya masyarakat dari sistem kapitalisme ke sistem ekonomi alternatif ini, diantaranya [1]
1.      Kegagalan sistem ekonomi kapitalisme dalam menciptakan kemakmuran, kesejahteraan dan sistem ekonomi berkeadilan.
2.      Kegagalan strategi sistem ekonomi kapitalisne dalam pengembangan ekonomi dunia melalui alat globalisasinya.
3.      Masyarakat dunia mulai sadar bahwa sistem ekonomi saat ini hanya permainan spekulasi dan judi dari beberapa negara, yang dikendalikan di bawah konspirasi negara-negara tertentu yang sekaligus juga menjadi bandar, sementara yang lain hanya menjadi pemain judinya. Padahal bandar tidak pernah kalah.
4.      Muncul rasa ketidakseimbangan terhadap pemenuhan kebutuhan hidup, yang hanya dituntut untuk terpenuhinya kebutuhan duniawi, dan kurangnya perhatian terhadap kebutuhan ukhrowi sebagai variable yang juga tidak kalah penting.
5.      Solusi-solusi yang diitawarkan ekonomi kapitalisme merupakan devil around (lingkaran setan) yang selalu menimbulkan permasalahan – permasalahan yang ketika satu dari permasalahan selesai maka akan timbul masalah baru lagi dan akan terus berulang

B.     Prinsip Ekonomi Islam
Menurut Yusuf Qardhawi (2004), ilmu ekonomi Islam memiliki tiga prinsip dasar yaitu tauhid, akhlak, dan keseimbangan. Dua prinsip yang pertama kita sama-sama tahu pasti tidak ada dalam landasan dasar ekonomi konvensional. Prinsip keseimbangan pun, dalam praktiknya, justru yang membuat ekonomi konvensional semakin dikritik dan ditinggalkan orang. Ekonomi islam dikatakan memiliki dasar sebagai ekonomi Insani karena sistem ekonomi ini dilaksanakan dan ditujukan untuk kemakmuran manusia.Sedangkan menurut Chapra, disebut sebagai ekonomi Tauhid. Keimanan mempunyai peranan penting dalam ekonomi Islam, karena secara langsung akan mempengaruhi cara pandang dalam membentuk kepribadian, perilaku, gaya hidup, selera,dan preferensi manusia, sikap-sikap terhadap manusia, sumber daya dan lingkungan. Saringan moral bertujuan untuk menjaga kepentingan diri tetap berada dalam batas-batas kepentingan sosial dengan mengubah preferensi individual seuai dengan prioritas sosial dan menghilangkan atau meminimalisasikan penggunaan sumber daya untuk tujuan yang akan menggagalkan visi sosial tersebut, yang akan meningkatkan keserasian antara kepentingan diri dan kepentingan sosial.(Nasution dkk) [3]

C.    Tujuan Ekonomi Islam
Tujuan akhir ekonomi Islam adalah sebagaimana tujuan dari syariat Islam itu sendiri (maqashid asy-syari’ah), yaitu mencapai kebahagiaan di dunia dan akhirat (falah) melal[2]ui suatu tata kehidupan yang baik dan terhormat (hayyah thayyibah). Inilah kebahagiaan hakiki yang diinginkan oleh setiap manusia, bukan kebahagiaan semu yang sering kali pada akhirnya justru melahirkan penderitaan dan kesengsaraan.

Tujuan Ekonomi Islam berdasarkan konsep dasar dalam islam yaitu tauhid dan berdasarkan rujukan pada Alquran dan Sunnah adalah[4]
1.         Ikut serta dalam mengatasi masalah ekonomi
2.         Pemenuhan kebutuhan dasar manusia yaitu papan, sandang, pangan kesehatan dan pendidikan untuk setiap lapisan masyarakat.
3.         Memastikan kesamaan kesempatan bagi semua orang.
4.         Mencegah terjadi pemusatan kekayaan dan meminimalkan ketimpangan dana distribusi pendapatan dan kekayaan di masyarakat.
5.         Memastikan untuk setiap orang kebebasan untuk mematuhi nilai-nilai moral.
6.         Memastikan stabilitas dan juga pertumbuhan ekonomi.













BAB IV
PENUTUP
Dari penulisan laporan ini, dapat penulis simpulkan, bahwa ekonomi islam merupakan suatu ilmu yang mempelajari masalah-masalah ekonomi masyarakat dengan berprinsip pada hukum islam yang mengacu pada al-qur’an dan as-sunah. Ilmu ekonomi Islam memiliki tiga prinsip dasar yaitu tauhid, akhlak, dan keseimbangan. Tujuan Ekonomi Islam berdasarkan konsep dasar dalam islam yaitu tauhid dan berdasarkan rujukan pada Alquran dan Sunnah adalah sebagai berikut
1.        Ikut serta dalam mengatasi masalah ekonomi.
2.        Pemenuhan kebutuhan dasar manusia
3.        Memastikan kesamaan kesempatan bagi semua orang.
4.        Mencegah terjadi pemusatan kekayaan dan meminimalkan ketimpangan dana distribusi pendapatan dan kekayaan di masyarakat.
5.        Memastikan untuk setiap orang kebebasan untuk mematuhi nilai-nilai moral.
6.        Memastikan stabilitas dan juga pertumbuhan ekonomi.





 [[1] ] Krisna Adityangga.(2006) Membumikan Ekonomi Islam, Yogyakarta:Pilar media.
[2] Abdullah Abdul Husain Attariqi, Ekonomi Islam: Prinsip, Dasar,Tujuan.
[3] Dr. Yusuf Qardhawi. 2004. Peran Nilai dan Moral dalam Perekonomian Islam. Jakarta :Robbani Press
[4] M. Nur Rianto Al Arif, 2010. Teori Makro ekonomi Islam.Bandung:Alfabeta.

{ 2 comments... read them below or Comment }

- Copyright © Hikaru's Blog - Blogger Templates - Powered by Blogger - Designed by Johanes Djogan -