Posted by : Alya Starleta
Monday, 8 August 2016
Tulisan yang aku post ini merupakan tugas pada mata kuliah bahasa indonesia, yaitu membuat buku saku mengenai konsep penulisan karya ilmiah. Ini dia sampulnyaaa.... hehe
BAB I
DEFINISI
DAN JENIS-JENIS KARYA ILMIAH
A.
DEFINISI KARYA TULIS ILMIAH
Menurut Wahyu Wibowo (2010:29) karya tulis ilmiah didefinisikan
sebagai tulisan yang didasari oleh hasil pengamatan, peninjauan, penelitian,
dan perenungan dalam bidang keilmuan tertentu; disusun menurut metode tertentu
dengan penulisan yang santun, baik, dan benar.
Menurut Brotowijoyo (dalam Arifin, 2006: 1) karya ilmiah adalah
karangan ilmu pengetahuan yang menyajikan fakta dan ditulis menurut metodologi penulisan
yang baik dan benar.
Menurut Pateda (dalam Nascuha, 2014:
60), karya ilmiah adalah hasil pemikiran ilmiah pada suatu disiplin ilmu
tertentu yang disusun secara sistematis, ilmiah, logis, benar, bertanggung
jawab, dan menggunakan bahasa yang baik dan benar.
Dari
pengertian-pengertian di atas dapat diketahui bahwa karya tulis ilmiah adalah
karangan atau tulisan yang merupakan suatu hasil pemikiran ilmiah yang didasari
oleh hasil penelitian dalam bidang keilmuan tertentu yang menyajikan fakta dan
disusun secara sistematis, ilmiah, logis, benar, dan isinya dapat dipertanggung
jawabkan serta ditulis menurut metodologi penulisan yang baik dan benar.
B.
JENIS-JENIS KARYA ILMIAH
1.
Makalah
Makalah
biasanya disusun untuk melengkapi tugas-tugas mata kuliah. Makalah biasanya
terdiri dari tiga bagian, yaitu bagian awal, inti, dan akhir.
2.
Skripsi
Skripsi
merupakan karya ilmiah untuk memenuhi persyaratan mengakhiri studi S-1 dan
mencapai gelar sarjana. Isinya berupa
penelitian lapangan atau penelitian pustaka.
3.
Tesis
Tesis
merupakan karya ilmiah yang membahas suatu pernyataan atau teori yang didukung
oleh sejumlah argumen yang disusun guna memenuhi persyaratan menempuh ujian S-2
dan mencapai gelar magister.
4.
Disertasi
Disertasi
adalah karya tulis ilmiah yang mengemukakan suatu dalil yang dibuktikan oleh
penulis disertai pembuktian berdasarkan data dan fakta yang diamatinya.
5.
Proposal Penelitian
Proposal
adalah suatu bentuk usulan penelitian yang wajib disusun mahasiswa sebelum
mahasiswa menempuh tahap penyusunan skripsi, tesis, atau disertasi.
BAB II
TEKNIK DAN TATA PENULISAN KARYA ILMIAH
A.
Bahan dan Jumlah Halaman
Bahan
untuk menulis karya ilmiah berupa kertas HVS berukuran kuarto (21,5 cm x 28 cm)
70-80 gram. Pengetikan dengan komputer dilakukan dengan huruf Times New Roman atau
Arial 12 point, kecuali untuk judul dapat 14 atau 16 point.
1.
Pola
ukuran kertas
Garis
pembatas kertas bersifat standar dengan ukuran margin atas 4 cm, margin bawah 3
cm, margin kiri 4 cm, dan margin kanan 3 cm.
2.
Penomoran
Angka
yang biasa digunakan adalah angka romawi besar, angka romawi kecil, dan angka
arab. Angka romawi kecil digunakan untuk memberi halaman judul, kata pengantar,
daftar isi dan sebagainya. Angka romawi besar digunakan untuk memberi nomor
pada bab pendahuluan, landasan teori, metodologi penelitian, pembahasan serta
kesimpulan dan saran. Angka arab digunakan untuk memberi halaman naskah mulai
dari pendahuluan hingga akhir. Semua nomor halaman berangka arab harus diketik
di sebelah kanan atas, kecuali untuk halaman judul bab ditulis di tengah bawah.
Sistem penomoran pada karya ilmiah
a.
Tingkat
pertama menggunakan angka romawi besar
b.
Tingkat
kedua menggunakan huruf latin besar
c.
Tingkat
ketiga menggunakan angka arab (1, 2, 3)
d.
Tingkat
keempat menggunakan huruf latin kecil
e.
Tingkat
kelima menggunakan angka arab dengan satu tutup kurung, misal 1), 2), 3)
f.
Tingkat
keenam menggunakan huruf latin kecil dengan satu kurung tutup, misal a), b), c)
g.
Tingkat
ketujuh menggunakan angka arab dengan dua kurung misal (1), (2), (3)
h.
Tingkat
kedelapan menggunakan huruf latin kecil dengan dua kurung, misal (a), (b), (c)
B.
Penulisan Judul Bab, Subbab, dan Anak Subbab
1.
Judul
bab
Judul
bab diketik dengan huruf kapital dan diletakkan di tengah halaman kertas
dengan huruf yang telah ditebalkan.
2.
Subbab
Huruf
pertama setiap kata ditulis dengan huruf kapital (kecuali kata depan atau kata
sambung).
3.
Anak
subbab
Huruf
pertama setiap kata ditulis dengan huruf kapital dan ditulis di sebelah kiri
halaman.
C.
Teknik Penulisan Kutipan
Pengutipan
adalah proses peminjaman kalimat atau pendapat seorang pengarang atau ucapan
seseorang yang ahli dalam bidang yang sedang ditulis.
1.
Jenis
kutipan
Jenis
kutipan ada dua yaitu kutipan langsung dan kutipan tidak langsung. Kutipan
langsung yaitu penulis menulis apa adanya teks yang dikutip. Kutipan tidak
langsung adalah penulis menuliskan intisari dari pendapat yang ada di sumber
kutipan.
2.
Cara
pengutipan
a.
Kutipan
langsung
Tata cara penulisan kutipan langsung kurang dari empat baris adalah
(a) disatukan dengan teks penulis (b) diberi tanda kutip “...” (c) jarak antar spasi ganda (d) akhir kutipan
diikuti dengan tanda kurung buka, nama pengarang, tahun terbit dan halaman
tempat kutipan, diakhiri dengan tanda kurung tutup.
Sedangkan untuk kutipan langsung lebih dari empat baris adalah (a) kutipan
dipisahkan dari teks dengan jarak 2,5 spasi (b) jarak antar baris satu spasi
(c) kutipan boleh diapit dengan tanda kutip (d) akhir kutipan diikuti dengan
tanda kurung buka, nama singkat pengarang, tahun terbit, dan nomor halaman
tempat kutipan, diakhiri dengan tanda kurung tutup.
b.
Kutipan
tidak langsung
Gagasan yang dikutip dipadukan degan teks, jarak antar baris dua
spasi, tanpa menggunakan tanda kutip. Dan diakhiri dengan tanda kurung buka,
nama singkat, tahun terbit, dan nomor halaman, diakhiri dengan tanda kurung
tutup.
D.
Teknik Penulisan Daftar Pustaka
Daftar
pustaka memuat sejumlah pustaka atau sumber yang digunakan penulis untuk
mendukung pendapatnya.
1.
Daftar
pustaka dari buku
Ditulis berurutan dengan format berikut:
Nama penulis. Tahun. Judul buku (huruf miring). Kota terbit:
Penerbit
Aturan dalam menuliskan nama penulis:
-
Satu
nama penulis
Kata
terakhir dalam nama diletakkan di depan dan dipisahkan dengan tanda koma. Contoh
:
Nunan, David. 1991. Language Teaching Methodology.
New York: Prentice Hall.
-
Dua
nama penulis
Kata
terakhir dari nama penulis tetap diletakkan di depan, lalu diikuti dengan “&”dilanjutkan
dengan nama penulis kedua. Contoh :
Kreigbhaum, E. E., & Barthls, K. M. 1985. Biomechanics:
A Qualitative Approach for Studying Human Moveurgment. Minneapolis,
Minnesota: Burgess.
-
Lebih
dari dua penulis
Cukup
ditulis nama pengarang pertama lalu dilanjutkan dengan “dkk”. Contoh:
Soeparno, dkk.
2007. “Ragam Bahasa Buku Teks” (Bahan Pelatihan Penulisan Buku Teks). Jakarta:
DP2M
2.
Daftar
pustaka dari artikel dalam jurnal
Menurut Nasucha, dkk (2014:89) cara penulisannya adalah dengan
menulis nama penulis artikel diikuti tahun, judul artikel, nama jurnal, tahun,
dan nomor. Misal:
Hanafi,
A. 1989. “Partisipasi dalam Siaran Pedesaan dan Pengadopsian Inovasi”. Forum
Penelitian, 1 (1): 33-47.
Menurut Heri Suwignyo dan Anang Santosa (2008: 147), nama penulis
diikuti judul artikel dengan tulisan biasa. Nama jurnal dicetak miring. Bagian akhir
berturut-turut ditulis jurnal tahun ke berapa, nomor, bulan dan halaman.
Misal”
Suwignyo,
Heri. 2006. Kajian Artikrpal Kegenda Reog Ponorogo. Bahasa dan Seni,
Th.34, No.1, Februari, hlm. 103-122.
Kedua
pendapat tersebut pada umumnya sama, yang membedakan hanya pemakaian tanda
petik pada judul artikel.
3.
Daftar
pustaka dari artikel majalah atau koran
Nama penulis ditulis terlebih dahulu dilanjutkan dengan tahun, nama
majalah dicetak miring diikuti dengan nomor halaman. Misal:
Gardner,
H. 1988. “Do Babies Sing A Universal Song?”. Psychological Today, hal.
70
4.
Daftar
pustaka dari koran tanpa penulis
Nama koran ditulis terlebih dahulu diikuti tanggal, bulan, tahun
terbit, judul, dan nomor halaman. Misal:
Kompas,
18 Maret 2005. “Rawan Pangan, Tanpa Basis Sumber Daya Lokal”, hal. 41
5.
Daftar
pustaka dari karya terjemahan
Nama penulis asli ditulis terlebih dahulu diikuti tahun terbit,
judul tulisan asli, judul terjemahan, nama penerjemah, tahun terjemahan, tempat
penerbitan dan nama penerbitan terjemahan. Misal:
Gadamer,
H..G. 1975. Kebenaran Metode: Pengantar Filsafat Hermeneutika. Terjemahan
oleh Ahmad Sahidah, 2004. Jakarta: Pustaka Pelajar Offset
6.
Daftar
pustaka dari skripsi, tesis atau diisertasi
Menurut Nasucha dkk (2014:90) penulisan daftar pustaka dari
skripsi, tesis atau disertasi diawali dengan nama penulis diikuti dengan tahun
yang tercantum pada sampul, judul yang diapit dengan tanda kutip, diikuti jenis
karya ilmiah, nama kota tempat perguruan tinngi, nama fakultas dan nama
perguruan tinggi. Misal:
Paramita,
Pradnya. 2007. “Pengaruh Bioteknologi Pertanian terhadap Proses Pematangan
Tomat”. Skripsi. Surakarta: Fakultas Pertanian, Universitas Sebelas Maret.
Sedangkan menurut Heri Suwignyo dan Agung Santosa (2008:151-152) adalah
dengan menulis nama penulis diikuti tahun, judul yang dicetak miring, diikuti
dengan pernyatan skripsi, tesis atau disertasi tidak diterbitkan, nama kota
tempat perguruan tinggi dan nama fakultas serta nama perguruan tinggi. Misal:
Pangaribuan, T. 1992.Perkembangan Kompetensi Kewacanaan
Pembelajar Bahasa Inggris di LPTK. Disertasi tidak diterbitkan. Malang:
Program Pascasarjana IKIP Malang.
Yang membedakan dari kedua pendapat tersebut adalah adanya
pernyataan bahwa skripsi, tesis dan disertasi tidak diterbitkan. Dalam hal ini
penulis lebih memilih pendapat pertama karena lebih singkat dan efektif.
7.
Daftar
pustaka dari internet
Nama penulis diikuti dengan tahun judul karya yang diapit tanda
kutip, diakhiri alamat sumber pustaka dan tanggal akses. Misal:
Herusatoto.
2002. “Bioteknologi Pertanian” (online), (http://www.chang.jayaHeru.com/Biotekpertan04.htm, diakses tanggal
12 Desember 2002)
BAB III
TAHAP PENYUSUNAN KARYA ILMIAH
Dalam penyusunan
karya ilmiah, menurut Arifin (2006:7) terdapat lima tahap yaitu tahap
persiapan, pengumpulan data, pengonsepan, penyuntingan, dan penyajian.
A.
Tahap Persiapan
Yang
termasuk dalam tahap persiapan adalah (a) pemilihan topik, (b) penentuan judul,
dan (c) pembuatan kerangka karangan/ragangan.
B.
Tahap Pengumpulan data
Tahap ini meliputi (a) pencarian
ketgerangan dari bahan bacaan seperti buku, majalah dan lain sebagainya, (b)
pengumpulan keterangan dari pihak-pihak yang mengetahui masalah yang akan digarap,
(c) pengamatan langsung ke objek yang akan diteliti, serta (d) percobaan dan
pengujian di lapangan atau laboratorium.
C.
Tahap Pengonsepan
Tahap ini meliputi pengelompokan
bahan, yaitu bagian-bagian mana yang akan didahulukan dan bagaian mana yang akan
dikemudiankan.
D.
Tahap Penyuntingan
Tahap ini meliputi pembacaan dan pengecekan kembali
naskah; naskah yang kurang lengkap dilengkapi, yang kurang relevan dibuang.
E.
Tahap Penyajian
Dalam
tahap ini, peneliti siap meyusun karya ilmiah tersebut untuk dibaca orang lain.
DAFTAR PUSTAKA
Arifin, E.Z. 2006. Dasar-Dasar Penulisan Karya Ilmiah. Jakarta: PT
Grasindo
Nasucha, Yakub, dkk. 2014. Bahasa Indonsia Untuk Penulisan Karya Tulis
Ilmiah. Yogyakarta: Media Perkasa
Suwignyo, Heri dan Anang Santoso. 2008. Bahasa Indonesia Keilmuan:
Berbasis Area Isi dan Ilmu. Malang: UMM Press
Wibowo, Wahyu. 2010. Tata Permainan Bahasa Karya Tulis
Ilmiah. Jakarta: Bumi Aksara